KEMBALI

(8.05.2008)

Ini bukan sekedar kekerasan atau anti kekerasan
Ini bukan sekedar melawan atau tidak melawan
Bukan persoalan moral atau amoral
Ini tentang penghancuran

Sulut kembali sumbu molotov
Pecahkan lagi kaca etalase
Nyalakan kembali api peperangan
Biar semua kembali hangat


Pulanglah kalian semua
Ambil senjata kalian
Kembalilah ...
Dan bersama kita mulai lagi peperangan

Kembali kita berperang
Kembali kita menghancurkan
Kembali kita bergembira
Kembali kita berdansa
Dalam remang-remang cahaya api peperangan

SERANG ... !!!
HANCURKAN ... !!!


Posted in Diposting oleh ....

--C2push--

.........
Ada apa ini ?
Benda bercahaya terang yang kupercaya sebagai matahari tiba-tiba menciut dan terus menciut lalu menghilang. Semuanya menghitam dan keadaan menjadi gelap. Tapi aku tidak buta, aku masih dapat melihat bagian-bagian tubuhku. Akupun masih bisa melihat berkas-berkas putih yang melintas perlahan dan acak di depanku. Keadaan sekelilingku seolah menjadi ruang hampa dengan warna hitam yang sangat kelam menutupi semua sisi.
Oh ... tidak !


Mendadak indra pendengaranku menangkap lolongan pilu anjing malam yang terdengar sayup-sayup menimpali suara serak burung gagak. Entah bagaimana aku merasa burung gagak itu bagai bertengger di daun telingaku. Namun semuanya berlangsung begitu cepat. Suara serak burung gagak dan lolongan anjing malam hilang begitu saja. Keadaan menjadi sunyi senyap. Nyaris tak ada lagi bunyi yang terdengar kecuali detak jantungku sendiri. Kini telingaku bagai berada persis disamping jantungku. Keadaan ini membuat aku merasa takut hingga perlahan-lahan detak jantungku mengencang dan terus mengencang hingga akhirnya bunyi detak jantungku itu berubah menjadi dengungan. Detak jantungku yang berubah menjadi dengungan itu berubah lagi menjadi dengungan jutaan lebah dengan frekuensi yang terus meninggi hingga menjadi suara lengkingan yang sangat tajam. Aku tak sanggup lagi menahan semua ini, matakupun akhirnya terpejam rapat-rapat. Seiring terpejamnya mataku suara lengkingan itu sirna begitu saja dan keadaanpun menjadi sangat tenang. Kedamaian dan kesejukan tiba-tiba memenuhi sekelilingku tapi aku tak berani membuka mata, takut kengerian itu hadir lagi.
Namun aku begitu kaget ketika menyadari bahwa kondisi tubuhku seolah melayang-layang bebas. Akupun langsung mencoba membuka mataku tapi aku tak sanggup karena seberkas cahaya yang sangat menyilaukan membuat mataku mau tidak mau harus dibuka perlahan untuk penyesuai dengan berkas cahaya itu. Setelah mataku terbuka, aku melihat tak ada lagi warna hitam yang semula memenuhi seluruh sisi. Kini yang ada hanyalah warna putih yang teramat putih dimana-mana dengan batasan-batasan sisi yang tidak jelas. Aku cari sumber berkas cahaya yang tadi menyilaukan mataku namun aku tak menemukan apa-apa. Rupanya yang menyilaukanku tadi hanyalah warna putih yang memenuhi seluruh sisi. Mungkin tadi hanya mataku yang tidak mampu menerima perubahan yang begitu kontras dari warna hitam yang sangat kelam menjadi putih yang teramat putih.
Apa sebenarnya yang terjadi ?
Aku lihat tepat dibawahku sesosok tubuh melayang. Posisinya bagai orang yang tertidur pulas. Aku mencoba mengamatinya dengan seksama namun tiba-tiba aku merasa seperti ditarik keatas oleh sebuah kekuatan yang sangat besar. Aku terus terangkat namun mataku masih tertuju pada sesosok tubuh itu. Entah seberapa tinggi, tiba-tiba kekuatan yang semula menarikku ke atas tiba-tiba menghempaskanku ke bawah. Akupun meluncur ke bawah dengan sangat cepat. Namun ketika aku tepat berada disamping sosok tubuh itu gerakanku terhenti. Pemberhentianku itu sangat singkat, hanya sepersekian detik. Tapi diwaktu sepersekian detik itu aku sempat melihat wajah sesosok tubuh itu. Betapa kagetnya aku ketika menyadari bahwa ternyata wajah itu adalah wajahku. Aku bertambah kaget ketika tiba-tiba kedua mata wajah itu membuka dan menatap sayu padaku lalu sebuah senyuman tipis namun sinis terlukis dibibirnya. Rasa kagetku belum sempat hilang dan akupun belum sempat menyadari apa sebenarnya yang terjadi, tiba-tiba tubuhku kembali meluncur kebawah dengan kecepat yang lebih cepat. Rasa kaget yang bertubi-tubi itu membuatku berteriak histeris. Mendadak rasa takut kembali muncul. Akupun menutup rapat-rapat mataku mencoba menolak apa yang aku alami.
Dengan mata tertutup dan teriakan histeris yang sangat, tubuhku terus meluncur kebawah dengan sangat cepat. Tiba-tiba gerakan meluncur itu terhenti dengan didahulu perasaan seolah diriku masuk kedalam sebuah medium yang sangat sempit namun lentur dan lembut. Teriakan histeriskupun berubah menjadi tangisan tersedu-sedu dan akhirnya berubah menjadi tangisan lepas seorang anak bayi.
Aku tak tahu apa yang terjadi dan akupun sangat takut untuk membuka kedua kelopak mataku.
Oooh ......... tidaaaaaaaaak !!!

Posted in Diposting oleh ....

 
wake up before too late.//edited by zukozen