Semua Karena Cinta

(6.25.2008)

Dibukanya pagar lalu ia melangkah masuk. Terlihat ia kepayahan melangkahkan kaki seolah tak ada lagi tenaga yang tersisa. Walau dengan susah payah, akhirnya ia pun sampai didepan pintu.
Bayangan masa lalu kehidupannya entah mengapa terlintas begitu saja.
Seorang wanita yang telah menjadi ibu dari dari anak-anaknya membukakan pintu sambil menggendong anak bungsunya yang masih balita. Tak lama berselang seorang anak berumur 5 tahun muncul dari samping kanan wanita itu dan langsung berlari menujunya lalu memeluknya.
Itulah masa lalu yang tiba-tiba terbayang didepan matanya ketika berhadapan dengan pintu rumah.
Itu semua tak mungkin terjadi malam ini karena sekarang pukul 23 lewat 5 menit sebagaimana yang ditunjukkan oleh jam tangan berlapis emas putih yang melingkar dipergelangan tangannya yang sempat diliriknya. Diwaktu yang mendekati tengah malam, orang pasti telah tertidur termasuk kedua anak dan istrinya.
Menyadari hari telah larut malam ia pun membatalkan niatnya mengetuk pintu.
Dirogohnya kantong kiri depan celananya lalu dimengeluarkan sebuah anak kunci dan dimasukkannya kedalam lubang kunci pada pintu. Saat anak kunci diputar dan pembuka kunci mulai bekerja terdengar suara besi saling berbenturan. Sebenarnya ia telah berusaha sebisa mungkin agar tak ada suara yang dihasilkan saat membuka kunci pintu rumahnya. Semua itu diupayakan agar tak mengganggu kedua anak dan istrinya yang pasti telah bermain-main dalam taman mimpi. Namun apa daya, bunyi itu tak dapat dicegahnya.
Bunyi yang sebenarnya sangat halus itu terdengar keras dalam suasana yang sangat tenang dan itu membuat ia berhenti sejenak sebelum akhirnya ia memutar gagang pintu hingga pintu terbuka.
Langkahnya hanya sampai diruang tamu lalu diletakkannya tas kerja yang cukup besar dan setumpuk kertas pekerjaan kantor yang tak sempat diselesaikannya diatas meja tamu berbentuk oval yang kaki-kakinya berukiran unik khas suku dayak yang dikombinasikan dengan bentuk-bentuk ukiran jepara. Ia kemudian melngkah kembali keteras depan rumah. Entah mengapa ia tidak ingin langsung masuk kekamar tidur untuk segera beristrirahat atau kedapur untuk sekedar mencari sesuatu yang dapat menghentikan rasa laparnya.
Sampai diteras rumah ia memilih duduk diatas sebuah sofa. Ada kenyamanan yang tak lengkap yang dirasakan ketika ia duduk disofa itu namun ia tak tahu.
Kedua lenganya kemudian ia jadikan sanggahan kepalanya. Ditatapnya plafon diteras rumahnya yang berhias lampu pijar 5 watt.
Akibat kelelahan yang sangat ia memejamkan matanya berharap itu dapat mengobati. 1, 2, 3, 4, dan 5 menit berlalu dalam posisinya yang tidak berubah. Ia tertidur dalam 5 menit itu akibat angin malam yang berhembus membelainya bercampur dengan lapar dan kelelahan yang dirasakannya.


Dalam tidurnya yang singkat itu ia sempat bermimpi berada diteras rumah yang sama namun bukan malam tapi sore hari yang cerah. Diteras itu ia melihat kedua anaknya sedang bermain dan tertawa riang tepat dihadapannya. Ia kemudian melirik kesamping kanan dan dilihatnya seorang wanita sedang menuangkan kopi hangat ke sebuah cangkir. ia perhatikan dengan seksama wajah wanita itu yang seang tersenyum manis dan disadarinya bahwa ternyata itu istrinya.
Tapi itu tidak berlangsung lama.
Tiba-tiba teko berisi kopi ditangan istrinya pecah begitupun cangkir yang sebelumnya telah diisi dengan kopi hangat dan kemudian membuat istrinya menangis pilu. Perubahan itu membuat ia tersentak, lalu ia pun memalingkan pandangannya ke temapt dimana ia sebelumnya melihat kedua nakanya bermain dengan riang gembira. Namun yang ada bukan lagi dua anak kecil yang bermain dengan riang gembira melainkan dua anak kecil yang menagis tersedu-sedu dan sangat pilu. Ia menjadi panik dan kembali memalingkan perhatian ke istrinya. Ternyata istrinya masih menangis pilu dan tumpahan kopi dari teko dan angkir yang pecah perlahan dilihatnya merembes keseluruh bagian teras dan terus merembes sampai keseluruh bagian rumah. Mengubah seluruh warna dirumah itu menjadi hitam pekat termasuk istri dan kedua anaknya yang telah berubah menjadi patung marmer berwarna hitam.
Ia sangat ketakutan dan itu membutanya tersadar dari mimpinya .


Bersambung ...

Posted in Diposting oleh ....

 
wake up before too late.//edited by zukozen