...........entah siapa yang gila.........

"seorang tukang zihir yang sangat ampuh, yang ingin menghancurkan seluruh kerajaan, memasukkan ramuan ajaib ke dalam sumur
tempat semua orang minum. Siapapun yang meminum air itu akan menjadi gila.

"Keesokan harinya, semua orang minum dari sumur itu dan menjadi gila, kecuali
raja beserta keluarganya, yang minum dari sumur lain.Raja sangat cemas dan
berusaha mengendalikan masyarakat dengan mengelluarkan aturan yang menyangkut
keamanan dan kesehatan umum. Namun polisi dan kepala polisi sudah meminum air dari sumur beracun itu, sehingga mereka berpikir aturan yang dibuat oleh raja itu aneh, dan mereka pun mengabaikannya.

" Ketika mendengar tentang aturan tersebut, rakyat kerajaan itu merasa yakin raja sudah gila, sehingga memberi perintah yang tak masuk akal. Mereka mendatangi istana dan meminta raja turun takhta.

"merasa putus asa, raja pun siap turun tahta, namun ratu mencegahnya dan
berkata: "ayo kita minum dari sumur umum. Dengan demikian kita akan berlaku sma dengan mereka.'

"Mereka pun melakukannya: raja dan ratu minum air gila dan seketika mereka pun
melantur. Rakyat berubah pikiran: sekarang raja menjadi bijak, mengapa tidak dibiarkan saja memimpin ?

"Negeri itu pun hidup dengan damai, meskipun rakyatnya berperilaku berbeda dengan rakyat negeri tetangga. Dan raja memimpin sampai akhir hayatnya."

(cerita Zedka pada Veronika di rumah sakit jiwa)
seingatku pernah kubaca di novelnya Paulo Coelho, Veronika memutuskan mati

Posted in Label: , , Diposting oleh ....


Disini langit tak pernah cerah ataupun mendung dan matahari juga tak pernah nampak.
Orang-orang senantiasa malu menegakkan wajahnya yang tersenyum dan hanya berani mengangkat wajah bertopeng kepalsuan, melengkapi kesuraman tempat ini. Mereka tak berhasrat sebab rasio adalah segalanya, pemandu bagi gerak hidup mereka. Para pelengkap kesuraman ini sebenarnya hanyalah robot-robot fasis yang terus bergerak mengikuti irama dentuman mesin-mesin produksi. Irama pengiring gerak mereka hadir tanpa mengenal ruang dan waktu. Menciptakan harmoni rutinias kehidupan dari bangun ke tidur hingga bangun lagi. Kebosanan atas harmoni ini adalah aib yang membuat mereka yang bosan dianggap pantas untuk dihinakan dan dimusnahkan.


Memang, seolah-olah semuanya bebas bergerak, karena lorong yang menjadi jalur memang cukup luas sehingga kau dapat bergerak kekiri atau kekanan. Tapi, sebagaimana halnya lorong, ada dinding pembatas yang memang tak terlihat sebab di kepala para robot ada sebuah sensor yang akan membelokkan mereka jika ingin menabrak tembok. Karena selalu terhindar dari menabrak tembok maka merekapun tak pernah sadar akan keberadaan dinding yang merupakan batas gerak mereka.
Ditempat ini, tempat dimana kesuraman menjadi warna konstan kehidupan, para robot-robot terus mengais-ngais tanah mencari kepingan kehidupan mereka yang disangka terkubur dengan rapinya di tempat ini. Sebuah kesadaran yang dibangun dari warisan kebohongan para leluhur mereka. Mereka terus mengais-ngais sampai butiran-butiran emas keringat mereka menetes. Sementara mereka terus mengais-ngais, para bajingan ditemani anjing-anjing penjaga menghampiri mereka untuk sekedar mengumpulkan butiran-butiran emas keringat para robot-robot fasis. Secuil dari nilai keringat mereka di kembalikan guna dijadikan biaya tuk mengkonsumsi apa yang mereka produksi dan semua itu tidak lebih dari sekedar jalan agar mereka bisa berkeringat lagi. Kesuraman tempat ini sangatlah sempurna hingga teramat sangat susah membayang masa depan nan indah ditempat ini.

Disini langit tak pernah cerah ataupun mendung dan matahari juga tak pernah nampak.
Di tempat ini konsumsi adalah nyata senyata kepalsuan produksi yang dilakukan oleh para robot-robot. Mereka memproduksi sesuatu yang tak dapat mereka miliki kecuali dengan membelinya. Mereka memproduksi sesuatu yang mereka tak gunakan bahkan yang tak mereka perlukan. Guna bukan lagi nilai karena nilai adalah seberapa banyak uang yang mereka miliki dan seberapa banyak yang mereka mampu bayar untuk sebuah guna yang mereka perlukan. Keheranan akan kendali uang atas segalanya tak mampu terjelaskan atau mungkin tertutupi oleh kebohongan yang diwariskan para leluhur. Disini kau bebas untuk memilih dan bebas pula menyalurkan hasratmu yang tak terbatas, tapi seberapa banyak uang yang kau miliki ? Seberapa banyak yang mampu kau bayar ? Jangan bermimpi tentang kebebasan sebagaimana kebebasan yang sesungguhnya. Kebebasan hanya ada pada konsumsi dan berbicara, hanya konsumsi dan konsumsi, hanya bicara dan bicara.

Mungkin ini dianggap hanyalah imajinasi liar seorang pemimpi. Jika imaji diangap sebaga sebuah senjata maka anggapa itu mungkin ada benarnya tapi jika imaji sekedar sebagai imaji maka anggapan itu salah besar.
Cobalah mengintip dari celah sempit kehidupan hasil retakan peradaban. Celah itu ada di tempat-tempat sampah, di sela-sela kemiskinan hidup para pelajar, ditengah-tengah kepanikan kehidupan para pekerja, diantara rutinitas para pegawai pemerintahan, di bawah alas kaki para politikus dan sistem perpolitikannya, dilarutan muntahan sistem kenegaraan, atau ditengah-tengah keharmonisan palsu keluarga. Dari celah itu kau akan melihat semuanya. Tapi berhati-hatilah, sebab jangankan untuk mengintip dari celah itu, celah itu sendiri sebenarnya tak boleh ada atau terlihat. Atau cobalah untuk tidak tertidur, maka kau akan melihat agen-agen pengontrol para robot-robot fasis itu dan sayup-sayup kau pasti akan mendengar isak tangis entah milik siapa. Tapi, sebagaimana celah itu, terjaga pun tak boleh. Semuanya harus tertidur sebagaimana aturan yang dibuat oleh para agen pengontrol.
Buka matamu lebar-lebar, jangan biarkan dirimu terlelap, lihatlah baik-baik dari celah sempit itu.


Sekarang, apakah semua ini masih kau anggap sekedar imajinasi liar nan kosong seorang pemimpi ?

Posted in Diposting oleh ....

KEMBALI

(8.05.2008)

Ini bukan sekedar kekerasan atau anti kekerasan
Ini bukan sekedar melawan atau tidak melawan
Bukan persoalan moral atau amoral
Ini tentang penghancuran

Sulut kembali sumbu molotov
Pecahkan lagi kaca etalase
Nyalakan kembali api peperangan
Biar semua kembali hangat


Pulanglah kalian semua
Ambil senjata kalian
Kembalilah ...
Dan bersama kita mulai lagi peperangan

Kembali kita berperang
Kembali kita menghancurkan
Kembali kita bergembira
Kembali kita berdansa
Dalam remang-remang cahaya api peperangan

SERANG ... !!!
HANCURKAN ... !!!


Posted in Diposting oleh ....

--C2push--

.........
Ada apa ini ?
Benda bercahaya terang yang kupercaya sebagai matahari tiba-tiba menciut dan terus menciut lalu menghilang. Semuanya menghitam dan keadaan menjadi gelap. Tapi aku tidak buta, aku masih dapat melihat bagian-bagian tubuhku. Akupun masih bisa melihat berkas-berkas putih yang melintas perlahan dan acak di depanku. Keadaan sekelilingku seolah menjadi ruang hampa dengan warna hitam yang sangat kelam menutupi semua sisi.
Oh ... tidak !


Mendadak indra pendengaranku menangkap lolongan pilu anjing malam yang terdengar sayup-sayup menimpali suara serak burung gagak. Entah bagaimana aku merasa burung gagak itu bagai bertengger di daun telingaku. Namun semuanya berlangsung begitu cepat. Suara serak burung gagak dan lolongan anjing malam hilang begitu saja. Keadaan menjadi sunyi senyap. Nyaris tak ada lagi bunyi yang terdengar kecuali detak jantungku sendiri. Kini telingaku bagai berada persis disamping jantungku. Keadaan ini membuat aku merasa takut hingga perlahan-lahan detak jantungku mengencang dan terus mengencang hingga akhirnya bunyi detak jantungku itu berubah menjadi dengungan. Detak jantungku yang berubah menjadi dengungan itu berubah lagi menjadi dengungan jutaan lebah dengan frekuensi yang terus meninggi hingga menjadi suara lengkingan yang sangat tajam. Aku tak sanggup lagi menahan semua ini, matakupun akhirnya terpejam rapat-rapat. Seiring terpejamnya mataku suara lengkingan itu sirna begitu saja dan keadaanpun menjadi sangat tenang. Kedamaian dan kesejukan tiba-tiba memenuhi sekelilingku tapi aku tak berani membuka mata, takut kengerian itu hadir lagi.
Namun aku begitu kaget ketika menyadari bahwa kondisi tubuhku seolah melayang-layang bebas. Akupun langsung mencoba membuka mataku tapi aku tak sanggup karena seberkas cahaya yang sangat menyilaukan membuat mataku mau tidak mau harus dibuka perlahan untuk penyesuai dengan berkas cahaya itu. Setelah mataku terbuka, aku melihat tak ada lagi warna hitam yang semula memenuhi seluruh sisi. Kini yang ada hanyalah warna putih yang teramat putih dimana-mana dengan batasan-batasan sisi yang tidak jelas. Aku cari sumber berkas cahaya yang tadi menyilaukan mataku namun aku tak menemukan apa-apa. Rupanya yang menyilaukanku tadi hanyalah warna putih yang memenuhi seluruh sisi. Mungkin tadi hanya mataku yang tidak mampu menerima perubahan yang begitu kontras dari warna hitam yang sangat kelam menjadi putih yang teramat putih.
Apa sebenarnya yang terjadi ?
Aku lihat tepat dibawahku sesosok tubuh melayang. Posisinya bagai orang yang tertidur pulas. Aku mencoba mengamatinya dengan seksama namun tiba-tiba aku merasa seperti ditarik keatas oleh sebuah kekuatan yang sangat besar. Aku terus terangkat namun mataku masih tertuju pada sesosok tubuh itu. Entah seberapa tinggi, tiba-tiba kekuatan yang semula menarikku ke atas tiba-tiba menghempaskanku ke bawah. Akupun meluncur ke bawah dengan sangat cepat. Namun ketika aku tepat berada disamping sosok tubuh itu gerakanku terhenti. Pemberhentianku itu sangat singkat, hanya sepersekian detik. Tapi diwaktu sepersekian detik itu aku sempat melihat wajah sesosok tubuh itu. Betapa kagetnya aku ketika menyadari bahwa ternyata wajah itu adalah wajahku. Aku bertambah kaget ketika tiba-tiba kedua mata wajah itu membuka dan menatap sayu padaku lalu sebuah senyuman tipis namun sinis terlukis dibibirnya. Rasa kagetku belum sempat hilang dan akupun belum sempat menyadari apa sebenarnya yang terjadi, tiba-tiba tubuhku kembali meluncur kebawah dengan kecepat yang lebih cepat. Rasa kaget yang bertubi-tubi itu membuatku berteriak histeris. Mendadak rasa takut kembali muncul. Akupun menutup rapat-rapat mataku mencoba menolak apa yang aku alami.
Dengan mata tertutup dan teriakan histeris yang sangat, tubuhku terus meluncur kebawah dengan sangat cepat. Tiba-tiba gerakan meluncur itu terhenti dengan didahulu perasaan seolah diriku masuk kedalam sebuah medium yang sangat sempit namun lentur dan lembut. Teriakan histeriskupun berubah menjadi tangisan tersedu-sedu dan akhirnya berubah menjadi tangisan lepas seorang anak bayi.
Aku tak tahu apa yang terjadi dan akupun sangat takut untuk membuka kedua kelopak mataku.
Oooh ......... tidaaaaaaaaak !!!

Posted in Diposting oleh ....

Semua Karena Cinta

(6.25.2008)

Dibukanya pagar lalu ia melangkah masuk. Terlihat ia kepayahan melangkahkan kaki seolah tak ada lagi tenaga yang tersisa. Walau dengan susah payah, akhirnya ia pun sampai didepan pintu.
Bayangan masa lalu kehidupannya entah mengapa terlintas begitu saja.
Seorang wanita yang telah menjadi ibu dari dari anak-anaknya membukakan pintu sambil menggendong anak bungsunya yang masih balita. Tak lama berselang seorang anak berumur 5 tahun muncul dari samping kanan wanita itu dan langsung berlari menujunya lalu memeluknya.
Itulah masa lalu yang tiba-tiba terbayang didepan matanya ketika berhadapan dengan pintu rumah.
Itu semua tak mungkin terjadi malam ini karena sekarang pukul 23 lewat 5 menit sebagaimana yang ditunjukkan oleh jam tangan berlapis emas putih yang melingkar dipergelangan tangannya yang sempat diliriknya. Diwaktu yang mendekati tengah malam, orang pasti telah tertidur termasuk kedua anak dan istrinya.
Menyadari hari telah larut malam ia pun membatalkan niatnya mengetuk pintu.
Dirogohnya kantong kiri depan celananya lalu dimengeluarkan sebuah anak kunci dan dimasukkannya kedalam lubang kunci pada pintu. Saat anak kunci diputar dan pembuka kunci mulai bekerja terdengar suara besi saling berbenturan. Sebenarnya ia telah berusaha sebisa mungkin agar tak ada suara yang dihasilkan saat membuka kunci pintu rumahnya. Semua itu diupayakan agar tak mengganggu kedua anak dan istrinya yang pasti telah bermain-main dalam taman mimpi. Namun apa daya, bunyi itu tak dapat dicegahnya.
Bunyi yang sebenarnya sangat halus itu terdengar keras dalam suasana yang sangat tenang dan itu membuat ia berhenti sejenak sebelum akhirnya ia memutar gagang pintu hingga pintu terbuka.
Langkahnya hanya sampai diruang tamu lalu diletakkannya tas kerja yang cukup besar dan setumpuk kertas pekerjaan kantor yang tak sempat diselesaikannya diatas meja tamu berbentuk oval yang kaki-kakinya berukiran unik khas suku dayak yang dikombinasikan dengan bentuk-bentuk ukiran jepara. Ia kemudian melngkah kembali keteras depan rumah. Entah mengapa ia tidak ingin langsung masuk kekamar tidur untuk segera beristrirahat atau kedapur untuk sekedar mencari sesuatu yang dapat menghentikan rasa laparnya.
Sampai diteras rumah ia memilih duduk diatas sebuah sofa. Ada kenyamanan yang tak lengkap yang dirasakan ketika ia duduk disofa itu namun ia tak tahu.
Kedua lenganya kemudian ia jadikan sanggahan kepalanya. Ditatapnya plafon diteras rumahnya yang berhias lampu pijar 5 watt.
Akibat kelelahan yang sangat ia memejamkan matanya berharap itu dapat mengobati. 1, 2, 3, 4, dan 5 menit berlalu dalam posisinya yang tidak berubah. Ia tertidur dalam 5 menit itu akibat angin malam yang berhembus membelainya bercampur dengan lapar dan kelelahan yang dirasakannya.


Dalam tidurnya yang singkat itu ia sempat bermimpi berada diteras rumah yang sama namun bukan malam tapi sore hari yang cerah. Diteras itu ia melihat kedua anaknya sedang bermain dan tertawa riang tepat dihadapannya. Ia kemudian melirik kesamping kanan dan dilihatnya seorang wanita sedang menuangkan kopi hangat ke sebuah cangkir. ia perhatikan dengan seksama wajah wanita itu yang seang tersenyum manis dan disadarinya bahwa ternyata itu istrinya.
Tapi itu tidak berlangsung lama.
Tiba-tiba teko berisi kopi ditangan istrinya pecah begitupun cangkir yang sebelumnya telah diisi dengan kopi hangat dan kemudian membuat istrinya menangis pilu. Perubahan itu membuat ia tersentak, lalu ia pun memalingkan pandangannya ke temapt dimana ia sebelumnya melihat kedua nakanya bermain dengan riang gembira. Namun yang ada bukan lagi dua anak kecil yang bermain dengan riang gembira melainkan dua anak kecil yang menagis tersedu-sedu dan sangat pilu. Ia menjadi panik dan kembali memalingkan perhatian ke istrinya. Ternyata istrinya masih menangis pilu dan tumpahan kopi dari teko dan angkir yang pecah perlahan dilihatnya merembes keseluruh bagian teras dan terus merembes sampai keseluruh bagian rumah. Mengubah seluruh warna dirumah itu menjadi hitam pekat termasuk istri dan kedua anaknya yang telah berubah menjadi patung marmer berwarna hitam.
Ia sangat ketakutan dan itu membutanya tersadar dari mimpinya .


Bersambung ...

Posted in Diposting oleh ....

 
wake up before too late.//edited by zukozen